Visi :
AQUA telah menjadi bagian dari
keluarga sehat Indonesia lebih selama lebih dari 30 tahun. Sebagai pelopor air
minum dalam kemasan sejak didirikan tahun 1973, kini AQUA menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dari hidup sehat masyarakat Indonesia. Dulu dan kini, AQUA
tetap dan selalu menjadi yang terbesar dan terdepan di Indonesia. Volume
penjualan AQUA merupakan volume penjualan terbesar di dunia untuk kategori air
mineral.
Misi :
AQUA selalu ingin melakukan program
untuk menyehatkan konsumen Indonesia, diantaranya program AKSI (AQUA untuk
Keluarga Sehat Indonesia) dan AuAI (AQUA untuk Anak Indonesia).
Action :
AQUA Group menerapkan nilai-nilai Danone Group, yang menggambarkan visi
dan etika binis kami yang unik. Sejarah nilai-nilai ini mencerminkan komitmen
perusahaan kami terhadap komunikasi yang terbuka dan kerja bersama. Nilai-nilai
Danone dibangun oleh masukan karyawan Danone (Danoner) mengenai nilai-nilai
penting apa yang semestinya menggerakkan perusahaan. Hasil kolaborasi ini
adalah empat nilai-nilai Danone yang menjadi bagian yang dihormati dan menyatu
dalam kegiatan kami sehari-hari. Nilai-nilai ini memandu pengambilan keputusan
dan juga cara pandang profesional kami. Nilai-nilai ini melindungi dan
memelihara hal yang benar-benar spesial dari budaya Danone
Aqua lahir atas ide almarhum Tirto Utomo (1930-1994). Beliau menggagas lahirnya industri air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia melalui PT Golden Mississippi pada tanggal 23 Pebruari 1973.
Nama Aqua kini telah menjadi semacam nama generik dari produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) serupa di Indonesia. Coba perhatikan sekitar kita, berapa banyak orang yang kita temui menyebut nama Aqua saat mereka hendak membeli AMDK di warung atau toko? Dan perhatikan juga, jarang sekali ada pembeli yang protes saat mereka diberi VIT, RON 88 atau ADES oleh si penjual walaupun sebelumnya mereka meminta “Beli Aqua satu..”
Hal itu mungkin sekali terjadi karena Aqua adalah pelopor bisnis AMDK dan menjadi produsen AMDK terbesar di Indonesia. Bahkan pangsa pasarnya sendiri saat ini sudah meliputi Singapura, Malaysia, Fiji, Australia, Timur Tengah dan Afrika. Di Indonesia sendiri mereka menguasai 80 persen penjualan AMDK dalam kemasan galon. Sedangkan untuk keseluruhan market share AMDK di Indonesia, Aqua menguasai 50% pasar. Saat ini Aqua memiliki 14 pabrik yang tersebar di Jawa dan Sumatra.
Produsen AMDK Aqua, PT. Golden Mississippi (kemudian bernama PT Aqua Golden Mississippi) yang bernaung di bawah PT. Tirta Investama (selanjutnya, dalam tulisan ini akan disebut sebagai Aqua saja, untuk mewakili korporasi produsen AMDK tersebut), didirikan pada 23 Februari 1973 oleh Tirto Utomo (1930-1994). Pabrik pertamanya didirikan di Bekasi. Sejak saat itu, orang Indonesia mulai mengubah salah satu kebiasaannya secara mendasar dengan membiasakan diri mengkonsumsi AMDK, membeli air.
Danone, sebuah korporasi multinasional asal Perancis, berambisi untuk memimpin pasar global lewat tiga bisnis intinya, yaitu: dairy products, AMDK dan biskuit. Untuk dairy products, kini Danone menempati posisi nomor satu di dunia dengan penguasaan pasar sebesar 15%. Adapun untuk produk AMDK, Danone juga mengklaim telah menempati peringkat pertama dunia lewat merek Evian, Volvic, dan Badoit. Untuk bisa mempertahankan diri sebagai produsen AMDK nomor satu dunia, Danone tentu saja harus berjuang keras menahan gempuran Coca-Cola dan Nestle.
Untuk menambah kekuatannya, Danone mulai memasuki pasar Asia, dan mengambil alih dua perusahaan AMDK di Cina. Menyadari kekuatan kecil Aqua yang belum terjamah oleh Coca-cola atau korporasi lainnya, Danone buru-buru mendekati Aqua. Akhirnya, pada tanggal 4 September 1998, Aqua secara resmi mengumumkan “penyatuan” kedua perusahaan tersebut dan bertepatan dengan pergantian milenium, pada tahun 2000 Aqua meluncurkan produk berlabel Danone-Aqua. Pada tahun 2001, Danone meningkatkan kepemilikan saham di PT. Tirta Investama dari 40% menjadi 74%, sehingga Danone kemudian menjadi pemegang saham mayoritas Grup Aqua.
SEJARAH AQUA
Aqua lahir atas ide almarhum Tirto Utomo (1930-1994). Beliau menggagas lahirnya industri air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia melalui PT Golden Mississippi pada tanggal 23 Pebruari 1973.
Nama Aqua kini telah menjadi semacam nama generik dari produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) serupa di Indonesia. Coba perhatikan sekitar kita, berapa banyak orang yang kita temui menyebut nama Aqua saat mereka hendak membeli AMDK di warung atau toko? Dan perhatikan juga, jarang sekali ada pembeli yang protes saat mereka diberi VIT, RON 88 atau ADES oleh si penjual walaupun sebelumnya mereka meminta “Beli Aqua satu..”
Hal itu mungkin sekali terjadi karena Aqua adalah pelopor bisnis AMDK dan menjadi produsen AMDK terbesar di Indonesia. Bahkan pangsa pasarnya sendiri saat ini sudah meliputi Singapura, Malaysia, Fiji, Australia, Timur Tengah dan Afrika. Di Indonesia sendiri mereka menguasai 80 persen penjualan AMDK dalam kemasan galon. Sedangkan untuk keseluruhan market share AMDK di Indonesia, Aqua menguasai 50% pasar. Saat ini Aqua memiliki 14 pabrik yang tersebar di Jawa dan Sumatra.
Produsen AMDK Aqua, PT. Golden Mississippi (kemudian bernama PT Aqua Golden Mississippi) yang bernaung di bawah PT. Tirta Investama (selanjutnya, dalam tulisan ini akan disebut sebagai Aqua saja, untuk mewakili korporasi produsen AMDK tersebut), didirikan pada 23 Februari 1973 oleh Tirto Utomo (1930-1994). Pabrik pertamanya didirikan di Bekasi. Sejak saat itu, orang Indonesia mulai mengubah salah satu kebiasaannya secara mendasar dengan membiasakan diri mengkonsumsi AMDK, membeli air.
Danone, sebuah korporasi multinasional asal Perancis, berambisi untuk memimpin pasar global lewat tiga bisnis intinya, yaitu: dairy products, AMDK dan biskuit. Untuk dairy products, kini Danone menempati posisi nomor satu di dunia dengan penguasaan pasar sebesar 15%. Adapun untuk produk AMDK, Danone juga mengklaim telah menempati peringkat pertama dunia lewat merek Evian, Volvic, dan Badoit. Untuk bisa mempertahankan diri sebagai produsen AMDK nomor satu dunia, Danone tentu saja harus berjuang keras menahan gempuran Coca-Cola dan Nestle.
Untuk menambah kekuatannya, Danone mulai memasuki pasar Asia, dan mengambil alih dua perusahaan AMDK di Cina. Menyadari kekuatan kecil Aqua yang belum terjamah oleh Coca-cola atau korporasi lainnya, Danone buru-buru mendekati Aqua. Akhirnya, pada tanggal 4 September 1998, Aqua secara resmi mengumumkan “penyatuan” kedua perusahaan tersebut dan bertepatan dengan pergantian milenium, pada tahun 2000 Aqua meluncurkan produk berlabel Danone-Aqua. Pada tahun 2001, Danone meningkatkan kepemilikan saham di PT. Tirta Investama dari 40% menjadi 74%, sehingga Danone kemudian menjadi pemegang saham mayoritas Grup Aqua.
SEJARAH AWAL PENDIRIAN
Aqua
Group didirikan oleh Almarhum Tirto Utomo, warga asli Wonosobo pada
tahun 1973. Tirto Utomo atau Kwa Sien Biauw (lahir di Wonosobo, 9 Maret
1930 – meninggal 16 Maret 1994 pada umur 64 tahun) adalah
pengusahaIndonesia. Lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini
dikenal sebagai pendiri Aqua Golden Mississipi pada tahun 1973. Pada 16
Maret 1994, ia meninggal dunia dan dimakamkan di pemakaman warga
Tionghoa di dekat Hotel Kresna, Wonosobo.
Padahal
sebelumnya Tirto Utomo juga bekerja di Pertamina. Tetapi untuk fokus
pada bisnisnya, ia melepaskan pekerjaannya di Pertamina.
Ide mendirikan perusahaan AMDK timbul ketika Tirto bekerja sebagai pegawai pertamina pada awal tahun 1970-an. Ketika itu Tirto bertugas menjamu delegasi sebuah perusahaan Amerika Serikat. Namun jamuan itu terganggu ketika istri ketua delegasi mengalami diare yang disebabkan karena mengonsumsi air yang tidak bersih. Tirto kemudian mengetahui bahwa tamu-tamunya yang berasal dari negara Barat tidak terbiasa meminum air minum yang direbus, tetapi air yang telah disterilkan.
Ide mendirikan perusahaan AMDK timbul ketika Tirto bekerja sebagai pegawai pertamina pada awal tahun 1970-an. Ketika itu Tirto bertugas menjamu delegasi sebuah perusahaan Amerika Serikat. Namun jamuan itu terganggu ketika istri ketua delegasi mengalami diare yang disebabkan karena mengonsumsi air yang tidak bersih. Tirto kemudian mengetahui bahwa tamu-tamunya yang berasal dari negara Barat tidak terbiasa meminum air minum yang direbus, tetapi air yang telah disterilkan.
Awalnya orang sinis dengan ide Tirto Utomo untuk menjual air minum kemasan botol yang harga per botol awalnya sama dengan harga 1 liter bensin Premium. Namun Tirto Utomo yakin, pada masa yang akan datang Indonesia akan kekurangan air bersih yang siap untuk diminum, sehingga idenya ini terus dia lanjutkan dan tidak memikirkan komentar sinis orang. Pada awalnya market Aqua adalah orang-orang asing yang ada di Indonesia, karena mereka yakin air kemasan lebih steril dan aman daripada air tanah dan air PDAM. Dengan mendirikan pabrik air minuman dengan mesin yang canggih di Bekasi, sehingga orang asing lebih percaya dengan minuman air kemasan ini.
Tirto dan saudara-saudaranya mulai mempelajari cara memproses air minum dalam kemasan. Ia meminta adiknya, Slamet Utomo untuk magang di Polaris, sebuah perusahaan AMDK yang ketika itu telah beroperasi 16 tahun di Thailand. Tidak mengherankan bila pada awalnya produk Aqua menyerupai Polaris mulai dari bentuk botol kaca, merek mesin pengolahan air, sampai mesin pencuci botol serta pengisi air.
Awalanya Aqua bernama Puritas, kemudian seorang konsultan Tirto, , Eulindra Lim, mengusulkan untuk menggunakan nama Aqua karena cocok terhadap imej air minum dalam botol serta tidak sulit untuk diucapkan. Ia setuju dan mengubah merek produknya dari Puritas menjadi Aqua. Dua tahun kemudian, produksi pertama Aqua diluncurkan dalam bentuk kemasan botol kaca ukuran 950 ml dengan harga jual Rp.75, hampir dua kali lipat harga bensin yang ketika itu bernilai Rp.46 untuk 1.000 ml.
Aqua berasal dari bahasa Latin yang artinya air, dimana pada awalnya di jual untuk orang asing, tetapi kemudian Tirto Utomo melihat pasar masyarakat Indonesia juga memiliki potensi, sehingga dia menjual air kemasan botol ukuran kecil dan ditempatkan di terminal-terminal bus di Jakarta dan sekitarnya, serta sepanjang jalan pantura Jawa Tengah. Hal ini ternyata sukses, membuat Aqua diminati oleh para supir-supir bus dan penumpang, serta masyarakat lainnya. Hal ini menunjukkan, bahwa masyarakat Indonesia sangat membutuhkan air mineral botol yang bersih.
Kesuksesan Aqua, menarik beberapa perusahaan lain untuk membuat nama di air mineralnya dengan nama Aqua. Bahkan jika kita berniat membeli air mineral kemasan botol, selalu menyebut dengan mau membeli Aqua, padahal yang diberikan kadangkala bukan merek Aqua, tetapi itulah Aqua sudah menjadi brand image yang baik di mata konsumen.
Beberapa pesaing utama Aqua adalah :
• PT. Parmargha dengan Ades.
• PT. Santa Rosa dengan Oasis.
Read more at http://info-biografi.blogspot.com/2013/03/sejarah-berdirinya-aqua.html#WRijLrUUlTA4YHef.99
Siapa
yg gak kenal Aqua, Aqua adalah sebuah merek air minum dalam kemasan
(AMDK) yang diproduksi oleh PT Aqua Golden Mississippi di Indonesia
sejak tahun 1973. Selain di Indonesia, Aqua juga dijual di Singapura.
Aqua adalah merek AMDK dengan penjualan terbesar di Indonesia dan
merupakan salah satu merek AMDK yang paling terkenal di Indonesia,
sehingga telah menjadi seperti merek generik untuk AMDK, yang mana
setiap agan pergi ke warung-warung untuk beli air minum dalam kemasan
pasti selalu bilangnya “bang beli aqua gelas/botol” yang belum tentu
sama si abang warung di kasih yang merek Aqua. Saat ini, terdapat 14
pabrik yang memproduksi Aqua dengan kepemilikan berbeda-beda (10 pabrik
dimiliki oleh PT Tirta Investama, 3 pabrik dimiliki oleh PT Aqua Golden
Mississippi, dan pabrik di Brastagi, Sumatera Utara dimiliki oleh PT
Tirta Sibayakindo).
Sejak
tahun 1998, Aqua sudah dimiliki oleh perusahaan multinasional dalam
bidang makanan dan minuman asal Perancis, Grup Danone, hasil dari
penggabungan PT Aqua Golden Mississippi dengan Danone.
SEJARAH AWAL PENDIRIAN
Aqua
Group didirikan oleh Almarhum Tirto Utomo, warga asli Wonosobo pada
tahun 1973. Tirto Utomo atau Kwa Sien Biauw (lahir di Wonosobo, 9 Maret
1930 – meninggal 16 Maret 1994 pada umur 64 tahun) adalah
pengusahaIndonesia. Lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini
dikenal sebagai pendiri Aqua Golden Mississipi pada tahun 1973. Pada 16
Maret 1994, ia meninggal dunia dan dimakamkan di pemakaman warga
Tionghoa di dekat Hotel Kresna, Wonosobo.
Padahal
sebelumnya Tirto Utomo juga bekerja di Pertamina. Tetapi untuk fokus
pada bisnisnya, ia melepaskan pekerjaannya di Pertamina.
Ide mendirikan perusahaan AMDK timbul ketika Tirto bekerja sebagai pegawai pertamina pada awal tahun 1970-an. Ketika itu Tirto bertugas menjamu delegasi sebuah perusahaan Amerika Serikat. Namun jamuan itu terganggu ketika istri ketua delegasi mengalami diare yang disebabkan karena mengonsumsi air yang tidak bersih. Tirto kemudian mengetahui bahwa tamu-tamunya yang berasal dari negara Barat tidak terbiasa meminum air minum yang direbus, tetapi air yang telah disterilkan.
Ide mendirikan perusahaan AMDK timbul ketika Tirto bekerja sebagai pegawai pertamina pada awal tahun 1970-an. Ketika itu Tirto bertugas menjamu delegasi sebuah perusahaan Amerika Serikat. Namun jamuan itu terganggu ketika istri ketua delegasi mengalami diare yang disebabkan karena mengonsumsi air yang tidak bersih. Tirto kemudian mengetahui bahwa tamu-tamunya yang berasal dari negara Barat tidak terbiasa meminum air minum yang direbus, tetapi air yang telah disterilkan.
Awalnya orang sinis dengan ide Tirto Utomo untuk menjual air minum kemasan botol yang harga per botol awalnya sama dengan harga 1 liter bensin Premium. Namun Tirto Utomo yakin, pada masa yang akan datang Indonesia akan kekurangan air bersih yang siap untuk diminum, sehingga idenya ini terus dia lanjutkan dan tidak memikirkan komentar sinis orang. Pada awalnya market Aqua adalah orang-orang asing yang ada di Indonesia, karena mereka yakin air kemasan lebih steril dan aman daripada air tanah dan air PDAM. Dengan mendirikan pabrik air minuman dengan mesin yang canggih di Bekasi, sehingga orang asing lebih percaya dengan minuman air kemasan ini.
Tirto dan saudara-saudaranya mulai mempelajari cara memproses air minum dalam kemasan. Ia meminta adiknya, Slamet Utomo untuk magang di Polaris, sebuah perusahaan AMDK yang ketika itu telah beroperasi 16 tahun di Thailand. Tidak mengherankan bila pada awalnya produk Aqua menyerupai Polaris mulai dari bentuk botol kaca, merek mesin pengolahan air, sampai mesin pencuci botol serta pengisi air.
Awalanya Aqua bernama Puritas, kemudian seorang konsultan Tirto, , Eulindra Lim, mengusulkan untuk menggunakan nama Aqua karena cocok terhadap imej air minum dalam botol serta tidak sulit untuk diucapkan. Ia setuju dan mengubah merek produknya dari Puritas menjadi Aqua. Dua tahun kemudian, produksi pertama Aqua diluncurkan dalam bentuk kemasan botol kaca ukuran 950 ml dengan harga jual Rp.75, hampir dua kali lipat harga bensin yang ketika itu bernilai Rp.46 untuk 1.000 ml.
Aqua berasal dari bahasa Latin yang artinya air, dimana pada awalnya di jual untuk orang asing, tetapi kemudian Tirto Utomo melihat pasar masyarakat Indonesia juga memiliki potensi, sehingga dia menjual air kemasan botol ukuran kecil dan ditempatkan di terminal-terminal bus di Jakarta dan sekitarnya, serta sepanjang jalan pantura Jawa Tengah. Hal ini ternyata sukses, membuat Aqua diminati oleh para supir-supir bus dan penumpang, serta masyarakat lainnya. Hal ini menunjukkan, bahwa masyarakat Indonesia sangat membutuhkan air mineral botol yang bersih.
Kesuksesan Aqua, menarik beberapa perusahaan lain untuk membuat nama di air mineralnya dengan nama Aqua. Bahkan jika kita berniat membeli air mineral kemasan botol, selalu menyebut dengan mau membeli Aqua, padahal yang diberikan kadangkala bukan merek Aqua, tetapi itulah Aqua sudah menjadi brand image yang baik di mata konsumen.
Beberapa pesaing utama Aqua adalah :
• PT. Parmargha dengan Ades.
• PT. Santa Rosa dengan Oasis.
Read more at http://info-biografi.blogspot.com/2013/03/sejarah-berdirinya-aqua.html#WRijLrUUlTA4YHef.99
Siapa
yg gak kenal Aqua, Aqua adalah sebuah merek air minum dalam kemasan
(AMDK) yang diproduksi oleh PT Aqua Golden Mississippi di Indonesia
sejak tahun 1973. Selain di Indonesia, Aqua juga dijual di Singapura.
Aqua adalah merek AMDK dengan penjualan terbesar di Indonesia dan
merupakan salah satu merek AMDK yang paling terkenal di Indonesia,
sehingga telah menjadi seperti merek generik untuk AMDK, yang mana
setiap agan pergi ke warung-warung untuk beli air minum dalam kemasan
pasti selalu bilangnya “bang beli aqua gelas/botol” yang belum tentu
sama si abang warung di kasih yang merek Aqua. Saat ini, terdapat 14
pabrik yang memproduksi Aqua dengan kepemilikan berbeda-beda (10 pabrik
dimiliki oleh PT Tirta Investama, 3 pabrik dimiliki oleh PT Aqua Golden
Mississippi, dan pabrik di Brastagi, Sumatera Utara dimiliki oleh PT
Tirta Sibayakindo).
Sejak
tahun 1998, Aqua sudah dimiliki oleh perusahaan multinasional dalam
bidang makanan dan minuman asal Perancis, Grup Danone, hasil dari
penggabungan PT Aqua Golden Mississippi dengan Danone.
SEJARAH AWAL PENDIRIAN
Aqua
Group didirikan oleh Almarhum Tirto Utomo, warga asli Wonosobo pada
tahun 1973. Tirto Utomo atau Kwa Sien Biauw (lahir di Wonosobo, 9 Maret
1930 – meninggal 16 Maret 1994 pada umur 64 tahun) adalah
pengusahaIndonesia. Lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini
dikenal sebagai pendiri Aqua Golden Mississipi pada tahun 1973. Pada 16
Maret 1994, ia meninggal dunia dan dimakamkan di pemakaman warga
Tionghoa di dekat Hotel Kresna, Wonosobo.
Padahal
sebelumnya Tirto Utomo juga bekerja di Pertamina. Tetapi untuk fokus
pada bisnisnya, ia melepaskan pekerjaannya di Pertamina.
Ide mendirikan perusahaan AMDK timbul ketika Tirto bekerja sebagai pegawai pertamina pada awal tahun 1970-an. Ketika itu Tirto bertugas menjamu delegasi sebuah perusahaan Amerika Serikat. Namun jamuan itu terganggu ketika istri ketua delegasi mengalami diare yang disebabkan karena mengonsumsi air yang tidak bersih. Tirto kemudian mengetahui bahwa tamu-tamunya yang berasal dari negara Barat tidak terbiasa meminum air minum yang direbus, tetapi air yang telah disterilkan.
Ide mendirikan perusahaan AMDK timbul ketika Tirto bekerja sebagai pegawai pertamina pada awal tahun 1970-an. Ketika itu Tirto bertugas menjamu delegasi sebuah perusahaan Amerika Serikat. Namun jamuan itu terganggu ketika istri ketua delegasi mengalami diare yang disebabkan karena mengonsumsi air yang tidak bersih. Tirto kemudian mengetahui bahwa tamu-tamunya yang berasal dari negara Barat tidak terbiasa meminum air minum yang direbus, tetapi air yang telah disterilkan.
Awalnya orang sinis dengan ide Tirto Utomo untuk menjual air minum kemasan botol yang harga per botol awalnya sama dengan harga 1 liter bensin Premium. Namun Tirto Utomo yakin, pada masa yang akan datang Indonesia akan kekurangan air bersih yang siap untuk diminum, sehingga idenya ini terus dia lanjutkan dan tidak memikirkan komentar sinis orang. Pada awalnya market Aqua adalah orang-orang asing yang ada di Indonesia, karena mereka yakin air kemasan lebih steril dan aman daripada air tanah dan air PDAM. Dengan mendirikan pabrik air minuman dengan mesin yang canggih di Bekasi, sehingga orang asing lebih percaya dengan minuman air kemasan ini.
Tirto dan saudara-saudaranya mulai mempelajari cara memproses air minum dalam kemasan. Ia meminta adiknya, Slamet Utomo untuk magang di Polaris, sebuah perusahaan AMDK yang ketika itu telah beroperasi 16 tahun di Thailand. Tidak mengherankan bila pada awalnya produk Aqua menyerupai Polaris mulai dari bentuk botol kaca, merek mesin pengolahan air, sampai mesin pencuci botol serta pengisi air.
Awalanya Aqua bernama Puritas, kemudian seorang konsultan Tirto, , Eulindra Lim, mengusulkan untuk menggunakan nama Aqua karena cocok terhadap imej air minum dalam botol serta tidak sulit untuk diucapkan. Ia setuju dan mengubah merek produknya dari Puritas menjadi Aqua. Dua tahun kemudian, produksi pertama Aqua diluncurkan dalam bentuk kemasan botol kaca ukuran 950 ml dengan harga jual Rp.75, hampir dua kali lipat harga bensin yang ketika itu bernilai Rp.46 untuk 1.000 ml.
Aqua berasal dari bahasa Latin yang artinya air, dimana pada awalnya di jual untuk orang asing, tetapi kemudian Tirto Utomo melihat pasar masyarakat Indonesia juga memiliki potensi, sehingga dia menjual air kemasan botol ukuran kecil dan ditempatkan di terminal-terminal bus di Jakarta dan sekitarnya, serta sepanjang jalan pantura Jawa Tengah. Hal ini ternyata sukses, membuat Aqua diminati oleh para supir-supir bus dan penumpang, serta masyarakat lainnya. Hal ini menunjukkan, bahwa masyarakat Indonesia sangat membutuhkan air mineral botol yang bersih.
Kesuksesan Aqua, menarik beberapa perusahaan lain untuk membuat nama di air mineralnya dengan nama Aqua. Bahkan jika kita berniat membeli air mineral kemasan botol, selalu menyebut dengan mau membeli Aqua, padahal yang diberikan kadangkala bukan merek Aqua, tetapi itulah Aqua sudah menjadi brand image yang baik di mata konsumen.
Beberapa pesaing utama Aqua adalah :
• PT. Parmargha dengan Ades.
• PT. Santa Rosa dengan Oasis.
Read more at http://info-biografi.blogspot.com/2013/03/sejarah-berdirinya-aqua.html#WRijLrUUlTA4YHef.99
Siapa
yg gak kenal Aqua, Aqua adalah sebuah merek air minum dalam kemasan
(AMDK) yang diproduksi oleh PT Aqua Golden Mississippi di Indonesia
sejak tahun 1973. Selain di Indonesia, Aqua juga dijual di Singapura.
Aqua adalah merek AMDK dengan penjualan terbesar di Indonesia dan
merupakan salah satu merek AMDK yang paling terkenal di Indonesia,
sehingga telah menjadi seperti merek generik untuk AMDK, yang mana
setiap agan pergi ke warung-warung untuk beli air minum dalam kemasan
pasti selalu bilangnya “bang beli aqua gelas/botol” yang belum tentu
sama si abang warung di kasih yang merek Aqua. Saat ini, terdapat 14
pabrik yang memproduksi Aqua dengan kepemilikan berbeda-beda (10 pabrik
dimiliki oleh PT Tirta Investama, 3 pabrik dimiliki oleh PT Aqua Golden
Mississippi, dan pabrik di Brastagi, Sumatera Utara dimiliki oleh PT
Tirta Sibayakindo).
Sejak
tahun 1998, Aqua sudah dimiliki oleh perusahaan multinasional dalam
bidang makanan dan minuman asal Perancis, Grup Danone, hasil dari
penggabungan PT Aqua Golden Mississippi dengan Danone.
SEJARAH AWAL PENDIRIAN
Aqua
Group didirikan oleh Almarhum Tirto Utomo, warga asli Wonosobo pada
tahun 1973. Tirto Utomo atau Kwa Sien Biauw (lahir di Wonosobo, 9 Maret
1930 – meninggal 16 Maret 1994 pada umur 64 tahun) adalah
pengusahaIndonesia. Lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini
dikenal sebagai pendiri Aqua Golden Mississipi pada tahun 1973. Pada 16
Maret 1994, ia meninggal dunia dan dimakamkan di pemakaman warga
Tionghoa di dekat Hotel Kresna, Wonosobo.
Padahal
sebelumnya Tirto Utomo juga bekerja di Pertamina. Tetapi untuk fokus
pada bisnisnya, ia melepaskan pekerjaannya di Pertamina.
Ide mendirikan perusahaan AMDK timbul ketika Tirto bekerja sebagai pegawai pertamina pada awal tahun 1970-an. Ketika itu Tirto bertugas menjamu delegasi sebuah perusahaan Amerika Serikat. Namun jamuan itu terganggu ketika istri ketua delegasi mengalami diare yang disebabkan karena mengonsumsi air yang tidak bersih. Tirto kemudian mengetahui bahwa tamu-tamunya yang berasal dari negara Barat tidak terbiasa meminum air minum yang direbus, tetapi air yang telah disterilkan.
Ide mendirikan perusahaan AMDK timbul ketika Tirto bekerja sebagai pegawai pertamina pada awal tahun 1970-an. Ketika itu Tirto bertugas menjamu delegasi sebuah perusahaan Amerika Serikat. Namun jamuan itu terganggu ketika istri ketua delegasi mengalami diare yang disebabkan karena mengonsumsi air yang tidak bersih. Tirto kemudian mengetahui bahwa tamu-tamunya yang berasal dari negara Barat tidak terbiasa meminum air minum yang direbus, tetapi air yang telah disterilkan.
Awalnya orang sinis dengan ide Tirto Utomo untuk menjual air minum kemasan botol yang harga per botol awalnya sama dengan harga 1 liter bensin Premium. Namun Tirto Utomo yakin, pada masa yang akan datang Indonesia akan kekurangan air bersih yang siap untuk diminum, sehingga idenya ini terus dia lanjutkan dan tidak memikirkan komentar sinis orang. Pada awalnya market Aqua adalah orang-orang asing yang ada di Indonesia, karena mereka yakin air kemasan lebih steril dan aman daripada air tanah dan air PDAM. Dengan mendirikan pabrik air minuman dengan mesin yang canggih di Bekasi, sehingga orang asing lebih percaya dengan minuman air kemasan ini.
Tirto dan saudara-saudaranya mulai mempelajari cara memproses air minum dalam kemasan. Ia meminta adiknya, Slamet Utomo untuk magang di Polaris, sebuah perusahaan AMDK yang ketika itu telah beroperasi 16 tahun di Thailand. Tidak mengherankan bila pada awalnya produk Aqua menyerupai Polaris mulai dari bentuk botol kaca, merek mesin pengolahan air, sampai mesin pencuci botol serta pengisi air.
Awalanya Aqua bernama Puritas, kemudian seorang konsultan Tirto, , Eulindra Lim, mengusulkan untuk menggunakan nama Aqua karena cocok terhadap imej air minum dalam botol serta tidak sulit untuk diucapkan. Ia setuju dan mengubah merek produknya dari Puritas menjadi Aqua. Dua tahun kemudian, produksi pertama Aqua diluncurkan dalam bentuk kemasan botol kaca ukuran 950 ml dengan harga jual Rp.75, hampir dua kali lipat harga bensin yang ketika itu bernilai Rp.46 untuk 1.000 ml.
Aqua berasal dari bahasa Latin yang artinya air, dimana pada awalnya di jual untuk orang asing, tetapi kemudian Tirto Utomo melihat pasar masyarakat Indonesia juga memiliki potensi, sehingga dia menjual air kemasan botol ukuran kecil dan ditempatkan di terminal-terminal bus di Jakarta dan sekitarnya, serta sepanjang jalan pantura Jawa Tengah. Hal ini ternyata sukses, membuat Aqua diminati oleh para supir-supir bus dan penumpang, serta masyarakat lainnya. Hal ini menunjukkan, bahwa masyarakat Indonesia sangat membutuhkan air mineral botol yang bersih.
Kesuksesan Aqua, menarik beberapa perusahaan lain untuk membuat nama di air mineralnya dengan nama Aqua. Bahkan jika kita berniat membeli air mineral kemasan botol, selalu menyebut dengan mau membeli Aqua, padahal yang diberikan kadangkala bukan merek Aqua, tetapi itulah Aqua sudah menjadi brand image yang baik di mata konsumen.
Beberapa pesaing utama Aqua adalah :
• PT. Parmargha dengan Ades.
• PT. Santa Rosa dengan Oasis.
Read more at http://info-biografi.blogspot.com/2013/03/sejarah-berdirinya-aqua.html#WRijLrUUlTA4YHef.9
Adapun nilai-nilai Aqua Group sebagai berikut :
1.
Kemanusiaan
a.
Berbagi
Jujur
terhadap diri kita sendiri dan orang lain menciptakan dialog, keterbukaan dan
kerjasama tim.
b.
Tanggung jawab
Kami
memperhatikan keselamatan manusia dan produk dengan seksama, seperti juga
kepada alam dan masyarakat.
c.
Penghargaan terhadap orang lain
Kami
peka terhadap perbedaan budaya, memperlakukan setiap orang dengan penghargaan
yang sama, dan membantu pengembangan para mitra bisnis kami.
2. Keterbukaan
a.
Rasa ingin tahu
Kesadaran
akan apa yang dikerjakan sekarang dan secara proaktif merencanakan masa depan.
Dengan menolak cara-cara kerja lama dan usang, kami membuka pikiran kami bagi
ide-ide baru dengan penuh imajinasi.
b.
Kelincahan
Melambangkan
sifat kami yang penuh semangat dan energi, dengan cepat bereaksi terhadap
beragam situasi dengan sikap fleksibel dan beradaptasi.
c.
Dialog
Gaya
manajemen kami adalah informal, mendorong sikap mendengar secara aktif dan
diskusi terbuka. Kami mendorong perdebatan dan menerima beragam pandangan yang
berbeda.
3. Kedekatan
a.
Kemudahan akses
Gaya
manajemen kami adalah mudah ditemui dan terus terang.
b.
Kredibilitas
Jujur
kepada diri sendiri dan mengambil tanggung jawab atas beragam tindakan kami.
c.
Empati
Berhubungan
dengan para pelanggan, para pemasok dan para pelanggan dengan cara yang tulus
untuk membangun ikatan-ikatan dalam membeli dan menjual.
4. Antusiasme
a.
Keberanian
Bebas
untuk berpikir dan bertindak secara mandiri, kami mengambil resiko secara
cerdas dan mencari jalur-jalur baru yang berbeda. Kami dapat dengan percaya
diri mengatasi kegagalan.
b.
Semangat
Kami
bekerja dan memimpin dengan penuh keyakinan. Bekerja adalah suatu kesenangan
saat kami bisa melampaui apa yang diharapkan dan mencapai keunggulan.
c.
Hasrat menerima tantangan
Dengan
sikap yang optimis dan penuh semangat, kami bersemangat untuk tumbuh dan
memimpin.10 JURNAL KINERJA PERUSAHAAN
1. Judul : Pengaruh kebijakan perusahaan
thd nilai perusahaan dg kinerja perusahaan sbg variabel
intervening
Pengarang : SUDIYATNO, Bambang
Tahun : 2010
2.
Judul : Pengaruh corporate
governance perception index thd kinerja perusahaan pada perusahaan
yg terdaftar di BEJ
Pengarang : NUSWANDARI, Cahyani
Tahun : 2009
3.
Judul : Pengelolaan knowledge
management capability dlm memediasi dukungan information technology relatedness
thd kinerja perusahaan.
Pengarang : IFADA, Luluk Muhimatul
Tahun : 2011
4.
Judul : Analisis penerapan TQM
thd kinerja inovasi : Studi pada perusahaan manufaktur di JABAR
Pengarang : HARSASI, Meirani
Tahun : 2009
5.
Judul : Dukungan manajemen
puncak thd strategic purchasing dlm berkomunikasi dan berkolaborasi dg supplier
untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Pengarang : TARIGAN, Zeplin Jiwa HUsada
Tahun : 2009
6.
Judul : Kinerja aliansi
stakeholder perusahaan
Pengarang : SARI, Hasrini
Tahun : 2008
7.
Judul : Analisis kinerja
keuangan perusahaan dengan metode EVA
Pengarang : MUBAROK, Rahman
Tahun : 2010
8.
Judul : Kinerja aliansi stakeholder
perusahaan
Pengarang : SARI, Hasrini
Tahun : 2008
9.
Judul : Dampak penerapan teknologi
informasi electronic dan interchane terhadap kinerja perusahaan forwading.
Pengarang : SUNARYO, Agus
Tahun : 2009
10. Judul : Peran Partnership Strategy Untuk
Meningkatkan Kinerja Perusahaan (Studi Pada Bank Perkreditan
Rakyat di Propinsi Bali) .
Pengarang : YASA, Ni Nyoman Kerti
Tahun : 2010
SUMBER :
http://www.kumpulansejarah.com/2012/10/sejarah-perusahaan-minuman-merek-aqua.htmlhttp://lib.unsoed.ac.id/index.php?mod=opaq.artikel.show&page=0