Ilmu budaya
dasar adalah suatu ILMU yang mempelajari tentang dasar-dasar Kebudayaan, Dan
Budaya memang merupakan salah satu jiwa dari nilai-nilai yang ada di masyarakat
.
Berikut pengertian budaya atau kebudayaan dari beberapa ahli :
- E. B. Tylor, budaya adalah suatu keseluruhan
kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan,
hukum, adat istiadat dan kemampuan yang lain. Serta kebiasaan yang didapat oleh
manusia sebagai anggota masyarakat
- R. Linton dalam bukunya yang berjudul The
Cultural background of personality menyatakan bahwa kebudayaan adalah
konfigurasi dari sebuah tingkah laku dan hasil laku, yang unsur-unsur
pembentuknya didukung serta diteruskan oleh anggota masyarakat tertentu .
- Koentjaraningrat, mengartikan bahwa kebudayaan
adalah keseluruhan sistem gagasan, milik diri manusia dengan belajar.
- Selo Soemarjan dan Soelaeman Soemardi, mengatakan
bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
- Herkovits, kebudayaan adalah bagian dari
lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia.
- Bronislaw Malinowski, Adalah keseluruhan kehidupan
manusia yang integral yang terdiri dari berbagai peralatan dan barang-barang
konsumen, berbagai peraturan untuk kehidupan masyarakat, ide-ide dan hasil
karya manusia, keyakinan dan kebiasaan manusia.
- C. Klukhuahn dan W. H. Kelly, mencoba merumuskan definisi
kebudayaan sebagai hasil tanya jawab dengan para ahli antropologi, sejarah,
hukum, psikologi yang implisit, eksplisit, rasional, irasional terdapat pada
setiap waktu sebagai pedoman yang potensial bagi tingkah laku manusia.
- Dawson dalam buku Age Of The Gods
mengatakan bahwa kebudayaan adalah cara hidup bersama (Culture is common way of
life)
- J. P. H. Dryvendak mengatakan bahwa kebudayaan adalah
kumpulan dari cetusan jiwa manusia sebagai yang beraneka ragam berlaku dalam
suatu masyarakat tertentu.
- Takdir Alisyahbana, mengatakan kebudayaan adalah
manifestasi dari cara berfikir.
Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya
lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan.
Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan
pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :
- Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince
)
Ilmu-ilmu
alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam
semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan
menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat
analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian
digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100 5
benar dan 100 5 salah
- Ilmu-ilmu sosial ( social scince )
Ilmu-ilmu
sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam
hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai
pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar,
hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara
manusia initidak dapat berubah dari saat ke saat.
- Ilmu kebudayaan ( science culture ) Di dunia ini
banyak sekali Negara dan juga rakyatnya dengan berbagai macam suku dan budaya
disetiap suku atau etnic mempunyai perbedaan dan juga cirri khas yang bisa kita
membedakannya dari mulai pakaiannya, tutur bahasanya, dan juga norma-norma
kehidupannya sehingga dari situ lah kita bisa menyimpulkan bahwa ilmu
kebudayaan adalah ilmu yang mempelajari tentang suatu norma asas di setiap
wilayah diberbagai Negara, tidak semua kebudayaan itu sama dan juga tidak lain
pula dinegara satu mudah menerima kedatangan buadaya yang berasal dari Negara
lain contoh: di bagian Negara barat boleh memakai pakaian yang terbuka akan
tetapi dinegara Indonesia yang mayoritas negaranya mempunyai kepercayaan muslim
sangat sulit menerima keadaan seperti itu.
TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR
Penyajian
mata kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan
demikian mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah
satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities)
akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan
kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan
kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan
alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Berpijak dari hal diatas, tujuan mata kuliah ilmu
budaya dasar adalah untuk mengembangkan kepribadian dan wawasan pemikiran,
khususnya berkenaan dengan kebudayaan, agar daya tangkap, persepsi dan
penalaran mengenai lingkungan budaya mahasiswa dapat menjadi lebih halus. Untuk
bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat :
- Mengusahakan
kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan
profesi mereka.
- Memberi
kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah
kemansiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap
persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut
Jika
diperinci maka tujuan pengajaran ilmu budaya dasar itu adalah :
- Menimbulkan
minat untuk mendalaminya.
- Lebih peka
dan terbuka terhadap masalah kemanusiaan dan budaya, serta lebih
bertanggung jawab terhadap masalah-masalah tersebut.
- Mengusahakan
kepekaan terhadap nilai-nilai lain untuk lebih mudah menyesuaikan diri.
- Menyadarkan
mahasiswa terhadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, hormat menghormati
serta simpati pada nilai-nilai yang hidup pada masyarakat
Dengan
ringkas dapat disebutkan bahwa tujuan IBD adalah :
Perlunya
Melakukan PEMBENTUKAN pemikiran yang Khususnya berkenaan dengan Kebudayaan dan
Kemanusiaan,agar daya tanggap, persepsi dan penalaran berkenaan dengan
lingkungan budaya dapat diperluas.
PRO KONTRA MISS WORLD
Kontes ratu
kecantikan sedunia, Miss World 2013 untuk pertama kalinya akan digelar
di Indonesia. Gelaran Miss World di Indonesia ini juga merupakan kali
pertama penyelenggaraannya di Asia Tenggara. Rangkaian acara Miss World
2013 akan dimulai pada awal September nanti di Bali. Para kontestan dari
berbagai penjuru dunia akan menjalani masa karantina di Nusa Dua, Bali. Mereka
akan berkunjung ke beberapa objek pariwisata di Pulau Dewata. Menurut kabar
yang beredar di social media, para finalis Miss World tahun ini
akan diminta membuat narasi beserta foto dan video keindahan pariwisata
Indonesia yang mereka lihat selama karantina, untuk kemudian dimuat di social
media mereka masing-masing. Ini menjadi salah satu bagian dari penjurian Miss
World tahun ini. Sementara malam puncak penganugerahan Miss World
2013 rencananya akan diselenggarakan di Sentul International Convention
Center (SICC), Bogor pada hari Sabtu, 28 September 2013.
Berbagai
pendapat dilontarkan masyarakat terkait kontes Miss World ini. Banyak
yang pro, tapi tak sedikit pula yang kontra. Ada pula yang tidak mendukung
tetapi juga tidak menolak untuk diselenggarakan. Masing-masing pihak melihat
dengan sudut pandang yang berbeda-beda. Ada yang menilai dari segi ekonomi,
agama, budaya, dan lain sebagainya. Selain di media massa, pro kontra ini juga
bisa dilihat di berbagai media sosial.
Pihak yang
setuju berpendapat, bahwa penyelenggaraan kontes ini merupakan upaya promosi
kepariwisataan Indonesia. Di samping itu, terselenggaranya kontes ini akan
membawa image dan reputasi yang bagus bagi Indonesia di mata dunia.
Menurut Ketua Yayasan Miss Indonesia, Liliana Tanoesoedibjo, malam final Miss
World kali ini akan disiarkan di 140 negara. Tentu jutaan pasang mata akan
melihat Indonesia dari situ. Apalagi dalam
acara kali ini, akan dimasukkan unsur-unsur kebudayaan Indonesia, misalnya
seperti pertunjukan kesenian khas Bali, serta penggunaan sarung Bali dan
pakaian karya para desainer Indonesia dalam sesi top model. Dengan demikian,
diharapkan orang-orang luar akan semakin mengenal seni dan budaya Indonesia.
Sementara
itu, pihak yang menolak menyebut kontes Miss World tidak sesuai dengan
budaya Indonesia, meskipun panitia penyelenggara sudah memastikan tidak
ada kontes bikini. Sesi berbikini memang menjadi bagiani paling kontroversial
sepanjang rangkaian acara beauty peagent ini. Surahman Hidayat, anggota
Komisi X DPR dari PKS misalnya, dalam pernyataan tertulisnya pada hari Senin,
26 Agustus lalu mengatakan,"Miss
World bernuansa merendahkan martabat perempuan. Saya pikir banyak kegiatan
yang lebih sesuai dengan budaya Indonesia dan juga sesuai dengan ajaran agama
untuk menggali dan meningkatkan potensi wanita Indonesia. Tidak hanya Miss
World.” Selain itu, penolakan juga diserukan oleh MUI Kabupaten Situbondo,
Jawa Timur yang menyebut ajang Miss World bertentangan dengan norma
agama. Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jawa Timur juga turut
menolak penyelenggaraan Miss World di Indonesia. Bahkan Ketua FPI,
Rizieq Shihab bertekad untuk membubarkan acara Miss World bila
pemerintah tetap memberikan izin. (Kompas.com)
Selain pihak-pihak yang menyatakan pro
dan kontra di atas, ada sebagian orang yang tidak menyatakan setuju, tetapi
juga tidak menolak. Ada yang mengatakan penyelenggaraan Miss World
sebenarnya lebih kental nuansa bisnisnya. Ada pula yang menyebutkan bahwa pengalaman
yang sudah-sudah di negara lain, menjadi tuan rumah penyelenggaraan Miss
World tidak berdampak besar bagi dunia pariwisata. Ada juga yang
mempersoalkan kegiatan dari pemenang Miss World yang walaupun disebutkan
melakukan kegiatan amal dan bakti sosial tapi kurang terlihat peran nyatanya.
Dalam diskusi yang cukup menarik di
forum dunia maya, ada satu hal yang menarik perhatian saya, salah seorang
forumer di forum Skyscrapercity Indonesia melihat dari sudut pandang yang berbeda. Ia
menyatakan tidak setuju tetapi bukan atas dasar teologis seperti kebanyakan
orang, melainkan dari sudut pandang humanis. Banyak tokoh-tokoh humanis yang
tidak setuju dengan beauty pageant karena itu membenarkan beberapa
manusia bisa mempunyai privilege atau hak lebih karena socially
constructed ideas of ‘beauty’, itu sama saja dengan diskriminasi hak
manusia yang didasarkan oleh fisik (sesuatu yang sudah jadinya begitu sejak
lahir). Jadi menurut paham humanis modern, beauty pageant itu primitif.
Adapun bagi saya pribadi, dalam konteks
kehidupan berbangsa dan bernegara yang plural, tidak mempermasalahkan
penyelenggaraan Miss World di Indonesia. Apalagi panitia sudah
memastikan tidak ada kontes bikini on stage, sehingga acara
internasional ini tak ubahnya seperti kontes Miss Indonesia ataupun Putri
Indonesia yang sudah secara rutin diadakan setiap tahun, hanya asal pesertanya
saja yang berbeda. Toh biaya penyelenggaraannya tidak menggunakan uang negara,
melainkan murni dibiayai oleh pihak swasta. Nah... bagaimana dengan pendapat
Anda?
Saya
pro dengan adanya kontes miss world di indonesia 2013, karna indonesia
merupakan negara muslim terbesar yg mencatat menyelenggaran kontes miss world
ini, dengan adanya kontes ini tentu saja menjadi keuntungan bagi indonesia
untuk pempromosikan budaya indonesia, dan juga untuk meningkatkan daya tarik
wisatawan yang akan berkunjung. Hal ini juga dapat meningkatkan para investor
untuk berkerja sama degan indonesia dalam bidang pariwisata.
SUMBER